Mari Bantu Gadis Kembar yang mungil berukuran seperti boneka yang menderita Microsevalus
ANAK KAMI MINI, SEPERTI BONEKA. Ketika usia kandungan 6 minggu sampai 28 minggu saya rutin pemeriksaan bidan namun belum pernah melalui tahapan usg. Juga tidak terdeteksi bahwa bayi dalam kandungan saya kembar. Dikarenakan detak jantung yang pelan dari kedua bayi sehingga seperti terdeteksi hanya 1 oleh bidan. Namun di usia kandungan 28 minggu saya merasa berbeda. Akhirnya saya memutuskan untuk melakukan usg di puskesmas terdekat dan baru terdeteksi bahwa bayi yang saya kandung kembar. Sebelumnya saya pikir normal karena kandungan saya, beratnya cukup untuk ukuran 1 bayi. Setelah usg pertama saya kembali melakukan usg di usia kandungan 30 minggu namun seminggu kemudian (8bulan) saya melahirkan dengan kondisi kelahiran premature. Melahirkan 2 bayi cantik dengan berat 0.9kg yang kami beri nama Nabila dan juga 0.8kg yang kami beri nama Sabila, terlihat hanya sebesar botol air minum 600ml. Karena terkendala biaya, anak yang saya lahirkan tidak saya bawa ke rumah sakit untuk diinkubator. Bayi yang saya lahirkan tidak bisa saya beri ASI karena kondisi mulut yang sangat kecil dan juga tidak bisa menggunakan dot. Kami memberi mereka susu formula dengan keapet. Usia 1 bulan berat badan bayi kami menurun menjadi 0,7kg dan 0,6kg akhirnya kami memaksakan untuk membawa bayi kami ke dokter anak. Dan dirawat selama 2 minggu, untuk penanganan pertama. Hasil anestesi dokter, anak kami mengidap penyakit langka bawaan yaitu microsepalus atau tengkorak kepala kecil. USIA ANAK SAYA KINI 2 TAHUN, BERAT 5KG terlihat seperti BONEKA. Sejak dirawat pertama, kami berusaha untuk terus melakukan control ke puskesmas di wilayah setempat, beberapa orang yang memiliki kasus yang sama menyarankan untuk dilakukan terapi dan pengobatan kepada dokter Ahli sesuai dengan pengalaman mereka penyakit ini bisa disembuhkan.Namun membutuhkan biaya hingga ratusan juta untuk melakukan rangkaian pengobatan secara berkala. Suami saya hanyalah seorang buruh bangunan yang tidak tentu besok mendapat pekerjaan atau tidak selama ini pendapatan kami hanya cukup untuk membeli susu formula dan kebutuhan sehari hari. Saya tidak tahu harus bagaimana, bahkan kami masih tinggal bersama orangtua yang hanya buruh tani biasa. Saya hanya bisa pasrah, terkadang merasa putus asa memikirkan apa yang terjadi pada masa depan mereka. Tapi saya yakin kembali Alloh SWT maha mendengar. Kembali bangkit demi 2 bidadari saya tercinta. inilah curhatan sang ibu yang mempunyai bayi kembar sakila & nabila yang menedrita microsevalus sejak lahir.