Bantu Pak Juhara mempunyai kaki palsu agar bisa beraktivitas
Kaki palsu untuk pak juhara
Kehidupan yang di alami pak Juhara sungguh memprihatinkan, Pak Juhara (45 tahun) mengidap penyakit gula selama 10 tahun sampai kedua kakinya membusuk dan sekarang kehilangan kedua kakinya. Bukan tidak mau berobat ke dokter untuk memeriksakan penyakitnya tapi biaya menjadi penghalang untuk dirinya berobat. Di tambah lagi pak juhara tidak mempunyai KTP sehingga belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
2 tahun yang lalu pak juhara mulai merasakan kakinya mulai sakit dan tidak bisa digunakan untuk berjalan. Lama kelamaan kakinya membusuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Pak juhara juga menceritakan awal merasakan sakit dari jari tangannya lalu merambat ke kaki. Beberapa tahun lalu dirinya pernah berobat ke mantri lalu di suntik dan diberi obat, setelah berobat pak juhara bukan sehat tapi malah merasakan efek samping yang membuat dirinya semakin merasakan sakit di seluruh tubuhnya, pak juhara menyangkal bahwa obat yang diberikan salah sehingga menambah parah sakitnya.
Tapi kini senyum bahagia pak juhara terlihat, akhirnya ke 2 kakinya bisa di amputasi karena mengalami pembusukan, berkat bantuan dari pemerintah pada akhir bulan januari 2021 lalu. Proses operasi pun berjalan alot hingga satu bulan lamamnya karena RSUD dr slamet Garut penuh dengan pasien Covid 19, sehingga dirinya hanya bisa menunggu jadwal operasi, selama menunggu jadwal operasi pak juhara memilih untuk menunggu di rumah sakit karena ada yang merawat, kalau di rumah tidak ada yang memperhatikan.
Sebelum sakit, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pak juhara hanya bekerja serabutan sebagai buruh di tempat pembuatan batu bata dan kadang-kadang jualan asongan.
Sekarang pak juhara ingin memiliki kaki palsu untuk bisa beraktivitas sedia kala, karena sudah bertahun-tahun dirinya hanya bisa tertidur lemas ditempat tidurnya.
Untuk kursi roda alhamdulillah pak juhara sudah ada bantuan, tapi untuk kaki palsu belum ada yang memberikan bantuan karena harganya lumayan cukup mahal.
Kehidupan pak juhara selain tidak memiliki kaki, dirinya juga sudah ditinggal oleh istrinya serta anaknya, alhasil pak juhara tinggal sendiri di rumah yang hampir rubuh.