Bantu Mushola As-Salam yang tak Layak Untuk Di Renovasi
Sekilas bangunan ini layaknya sebuah gubuk/saung di pinggir sawah,bukan sebuah masjid. Hal ini mengingat bentuk bangunan tidak mencerminkan bangunan masjid sebagaimana layaknya. Namun ternyata bangunan ini adalah sebuah masjid yang keberadaan dan kebermanfaatannya sangat dirasakan oleh warga sekitar,sejak didirikan dari tahun 1980 sampai sekarang. Keadaan fisik masjid sangat memperihatinkan berlantaikan semen plesteran yang sudah rusak, berdindingkan bilik yang sudah bolong dan rapuh, serta beratapkan genteng yang sudah lapuk sehingga kalau hujan langsung masuk kedalam.
Menurut Ibu Otim selaku pengasuh santri TPA jika musim hujan tiba,maka air masuk ke dalam masjid,karena atap bocor, Sehingga terpaksa belajar mengaji santri dihentikan. Aktivitas ibadah yang dilakukan di masjid ini adalah Shalat wajib berjamaah, Shalat sunnah berjamaah seperti shalat tarawih serta Pengajian anak-anak setiap ba’da Sholat magrib. Bukan tak mau untuk merenovasi, tapi biaya yang belum mencukupi menjadi penghalang untuk merenovasi masjid, upaya yang telah dilakukan warga yaitu Melalui iuran/udunan Swadaya warga, Masyarakat menyisihkan iuran/udunan/ rereongan hasil panen sawah,kebun dan hasil buruh lainya seikhlasnya serta Mencari Donatur/dermawan,namun belum ada hasil sesuai harapan. Kondisi sosial ekonomi warga adalah mayoritas kategori lemah/miskin/prasejahtera, dan Sebagian warga sebagai penerima bansos pemerintah seperti PKH,BLT dll. Sehingga agak sulit untuk mengumpulkan dana untuk merenovasi masjid.
Masyarakat sangat menginginkan masjid tersebut direnovasi kembali dan diperluas bangunannya karena sudah tidak layak. Jika tidak segera direnovasi khawatir rubuh. Kemudian kegiatan ibadah dan belajar santri bakal terhenti