Kehidupan para hafidz Alquran di Suriah sungguh jauh dari kata layak. Padahal, masa depan Bumi Syam ada di tangan mereka, para penghapal kalam Allah. Mari bantu penuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari!
Lingkaran anak-anak itu, lingkaran yang penuh cinta. Cinta kepada Allah Ta'ala, cinta kepada Rasulullah, dan cinta kepada Alquran sebagai kitab suci satu-satunya. Para hafidz ini siang dan malam terus merapal ayat-ayat Allah. Seharusnya, mereka dapat dengan mudah mengakses Alquran, namun sayangnya, kesulitan hidup para tahfidz membuat mereka kesulitan beribadah.
Gempuran demi gempuran terus mereka rasakan. Kehidupan mereka di masa perang ini sangat menyedihkan. Beribadah rasanya jauh lebih sulit dari sebelumnya. Padahal, cita-cita mereka sangat mulia dan tinggi. Padahal, masa depan Bumi Syam ada di tangan mereka, para hafidz Alquran.
Kehidupan mereka sungguh memilukan. Ada yang masih bertahan di rumahnya yang sudah separuh hancur, dan ada juga yang sudah ikut eksodus besar-besaran bersama orang tuanya ke kamp-kamp pengungsian. Seharusnya, mereka bisa menjadi penjaga Bumi Syam dengan hapalan-hapalan Alquran mereka, tapi kehidupan mereka kini sangat tidak memungkinkan untuk membuat mereka menjadi seorang hafidz Alquran.
Sahabat, mari berikan kemudahan untuk para generasi penghapal Alquran di Suriah agar dapat menuntut ilmu dengan baik. Karena masa depan Bumi Syam ada di tangan mereka, para calon hafidz Alquran. Dengan bantuan hidup yang mumpuni dan memadai, insyaallah kita akan membantu mereka membebaskan Bumi Syam dari segala kesulitan, insyaallah.