Ibu Nuraini bersama sembilan anaknya harus tinggal di sepetak rumah dengan dinding dari baliho bekas. Yuk bantu keluarga ini tinggal di rumah yang lebih layak!
Assalamualaikum Sahabat, pernahkah kamu berpikir atau membayangkan jika tinggal di rumah yang sempit dan pengap? Apalagi jika di dalam rumah kamu harus tidur berdesak-desakan dengan banyak orang.
Beginilah kondisi yang harus dialami oleh ibu Nuraini dan sembilan anaknya. Di pelosok Garut, Jawa Barat, keluarga ibu Nuraini tinggal di rumah yang sempit dengan dinding baliho, spanduk dan kain bekas.
Suaminya hanya bekerja sebagai juru parkir. Jangankan untuk membangun rumah, untuk memberi uang jajan anak-anaknya saja ia tak sanggup karena penghasilannya tak menentu.
Kini keluarga ibu Nuraini tinggal di rumah berukuran 5x2 m, yang hanya berdindingkan baliho, spanduk bekas dan tripleks sisa pembangunan. Di sepetak rumah ini tinggal sembilan anak ibu Nuranini dengan rentang usia 2 sampai 23 tahun.
Rumah ini hanya terdiri dari satu kamar, jadi dapat kamu bayangkan betapa pengapnya berada di sana. Sementara untuk masak dan mandi keluarga ibu Nuraini harus memanfaatkan fasilitas umum.
Saat ini, keluarga ibu Nuraini membutuhkan rumah yang layak, beasiswa pendidikan, modal usaha dan makanan untuk sehari-hari. Untuk itu, Insya Allah tim Aksi Cepat Tanggap Garut berikhtiar untuk memberikan bantuan kepada keluarga ini. Maukah kamu membersamai kegiatan ini?
"Barang siapa melapangkan kesempitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan di hari kiamat, dan barang siapa memudahkan kesukaran seseorang, maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat," (HR Muslim)
Sahabat, yuk kita salurkan bantuan terbaik kita agar keluarga ibu Nuraini dapat hidup dengan lebih baik.