Lima tahun belakangan, anak-anak mengaji dengan penuh keterbatasan. Rumah tempat mengaji mereka dulu tengah direnovasi dan tidak kunjung jadi. Gubuk kecil yang dibangun dengan bahan seadanya menjadi tempat bagi mereka menimba ilmu agama
Di gubuk sederhana ini, sebanyak 30 santri dari keluarga kurang mampu belajar agama dan baca tulis Al Qur'an secara bergantian. Rumah guru ngaji yang biasa mereka pakai untuk mengaji telah lapuk dan tidak kunjung selesai direnovasi karena keterbatasan finansial sang guru.
Jika hujan turun aktivitas pengajian terpaksa di hentikan karena air merembes masuk membasahi gubuk pengajian mereka. Lima tahun lalu, sang guru ngaji sudah menyiapkan lahan wakaf untuk dibangun TPQ/balai pengajian agar mereka bisa belajar dengan lebih layak. Selain itu, bangunan TPQ juga akan difungsikan sebagai mushollah karena jarak masjid dari tempat-tinggal mereka yang cukup jauh.
Mari bantu penuhi impian anak-anak kurang mampu dari Gunung Jati untuk memiliki sebuah TPQ dan Musholah yang layak. InsyaAllah satu huruf yang keluar dari lisan bacaan Al Qur'an mereka di tempat yang kita bangun dan Al Qur'an yang kita berikan, mengalir pahala kebaikan yang sama kepada kita...