Terkumpul
dariRp1,000,000,000
Dermawan
Hari Tersisa
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.
Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 menimbulkan kerusakan parah bagi daerah yang dilalui oleh guguran awan panas, salah satunya adalah Desa Supit Urang, Kabupaten Lumajang. Desa yang dihuni oleh kurang lebih 1480 KK ini kini rata dengan tanah akibat terjangan awan panas. Tak ada jalan lain, ribuan warga terpaksa harus mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Salah satunya adalah Pak Sugeng, warga Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang. Ia menceritakan posisinya sedang di depan rumah saat kejadian berlangsung, tiba-tiba lahar dingin mengalir deras dari arah gunung yang meletus. Spontan saja, ia mengajak lari seluruh anggota keluarga menjauh dari aliran lahar dan lava tersebut. Ia sudah tidak memikirkan lagi harta benda, yang penting seluruh keluarga selamat.
Setelah kondisi agak aman, ia kembali ke rumah. Namun ternyata rumah sudah rata dengan tanah disapu lahar dingin dan tertimbun abu vulkanik. Ia hanya bisa duduk diam dan termenung, sembari sesekali mengusap matanya yang basah akibat tangis kesedihan. Tatapannya nanar dan kosong, melihat rumah yang kini hancur tak terselamatkan.
Kembali membangun rumah adalah hal yang sulit di situasi saat ini, apalagi seluruh harta benda sudah musnah akibat erupsi. Warga terdampak bertahan di pengungsian, hidup dalam ketidakpastian. Bagi warga Supit Urang, butuh waktu tidak sedikit untuk kembali menuju kehidupan normal. Adanya hunian sementara yang nyaman dan aman dari potensi bencana susulan sangat dibutuhkan, agar mereka dapat tenang menata hidup kembali.
InsyaAllah, ACT berikhtiar membangunkan hunian sementara layak huni untuk korban erupsi Semeru, yang dapat menaungi mereka dari teriknya matahari dan derasnya hujan. Mari saling bahu membahu, bantu siapkan hunian sementara untuk para korban agar mereka bisa memulai hidup normal kembali sambil menata ulang kehidupan seperti sediakala.