Ponpes Tahfidz Qolbul Quran terletak di daerah yang rawan terdampak banjir rob. Jika curah hujan meningkat, air kerap masuk ke dalam asrama dan mengganggu aktivitas para santri. Mari bantu Ponpes Tahfidz Qolbul Quran miliki bangunan baru yang aman!
"Desa ini gelap, maka, terangilah desa ini dengan penghafal Al-Quran di setiap rumahnya," ujar almarhum orang tua Yayah, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Qolbul Quran yang terletak di Dukuh Clumprit, Kelurahan Degayu, Pekalongan Utara.
Berawal dengan niat dan tekad, Yayah yang dulunya mengajar di daerah Jawa Barat kemudian pulang ke kampung halamannya itu untuk membangun Ponpes Qolbul Quran pada Juli 2017. Ada sekitar 25 santriwati yang menghafal Al-Quran di ponpes tersebut.
Saat ini, Ponpes Qolbul Quran bertempat di sebuah rumah yang kondisinya sudah memprihatinkan. Selain banyak tembok yang rapuh, bangunan ponpes tersebut juga kerap diterjang banjir rob saat curah hujan meningkat. Jika air rob masuk ke ponpes, para santri harus mengungsi. Kegiatan mengaji pun terganggu. Selain itu, banyak perlengkapan pribadi para santri yang rusak akibat banjir rob.
Ponpes Qolbul Quran sedang membangun bangunan baru di sebuah tanah wakaf dengan bangunan yang lebih tinggi, agar selamat dari banjir rob. Namun, dana yang dibutuhkan untuk membangun ponpes di tanah wakaf tersebut masih kurang. Apalagi, warga sekitar juga merupakan masyarakat menengah ke bawah yang juga sedang terdampak bencana banjir rob.
“Apabila cucu Adam meninggal, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga; sedekah jariyah, ilmu yang dimanfa’atkan atau anak shalih yang mendo’akan (orang tua)nya.” (HR. Muslim)
InsyaAllah, tim Aksi Cepat Tanggap dan Masyarakat Relawan Indonesia cabang Pekalongan akan mendistribusikan bantuan untuk keperluan membangun Pondok Pesantren Tahfidz Qolbul Quran di tanah wakaf yang lebih layak.
Sahabat, mari raih pahala jariyah dengan berwakaf untuk pembangunan Pondok Pesantren Tahfidz Qolbul Quran.