Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun ini membuat banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan. Namun, perubahan tersebut tidak lantas merubah kebutuhan yang harus tetap dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat harus tetap bekerja dan tidak bisa berdiam diri saja. Akibatnya, tidak sedikit dari para pekerja yang kehilangan nyawa dan meninggalkan keluarga tercinta.
Hal ini membuat banyak anak-anak di negara tercinta kita ini menjadi yatim piatu. Hal yang mengkhawatirkan adalah jika melihat data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 20 Juli 2021, diketahui ada 11.045 anak yang menjadi yatim piatu, dan angka tersebut akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Selama penyebaran Covid-19 berlangsung, ada belasan ribu anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua akibat virus tersebut. Akibatnya banyak anak yang harus bekerja di usia belia karena tidak ada lagi tulang punggung keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Karena tak ada tulang punggung keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak anak-anak yang kekurangan gizi. Oleh karena itu, mereka sangat membutuhkan asupan gizi setiap harinya untuk bertahan hidup.
"Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni."(HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
InsyaAllah melalui Program Bantu Anak Yatim dan Dhuafa Terdampak Covid-19, Panti Yatim Indonesia akan menyalurkan bantuan sahabat dermawan kepada anak yatim dhuafa di seluruh pelosok negeri.
Sahabat, mari bantu penuhi kebutuhan pangan anak-anak yatim dan dhuafa yang terdampak Covid-19 dengan bersedekah melalui Program Bantu Anak Yatim dan Dhuafa Terdampak Covid-19.