Akibat tak ada biaya, Pak Riyandi hingga kini belum membawa anaknya yang tiba-tiba lumpuh pergi berobat, dan kondisi fisik anaknya semakin hari semakin mengkhawatirkan. Ayo bantu Pak Riyandi biayai pengobatan anaknya!
Tak mengenal lelah, Pak Riyandi berjualan batagor dari pagi sampai malam demi mengobati putrinya yang tiba-tiba lumpuh.
Belum diketahui sampai saat ini jenis penyakit yang diderita oleh sang putri, Setiasih. Karena kondisi ekonomi, Pak Riyandi belum bisa memeriksakan kondisi putrinya ke rumah sakit bahkan ke puskesmas. Pak Riyandi menceritakan awal mula anaknya tiba-tiba ambruk pada saat jalan pulang sekolah yang tak jauh dari kontrakan beliau tinggal.
"Si eneng tiba-tiba ambruk saat jalan, saya juga memperhatikan putri saya sedang berjalan nyebrang dari sekolah ke kontrakan dari mulai agak kencang kemudian pelan tak lama tiba-tiba ambruk dan menangis kesakitan."Bapak nyeri teu kuat hudang (bapak sakit, gak kuat bangun)", kata si eneng. Saya langsung lari bangunin dan kakinya udah kaya lemes aja gitu gak kuat berdiri," jelas Pak Riyandi.
Usaha pun sudah dilakukan dengan cara bertanya ke sanak saudara tetangga perihal putrinya yang sakit, hanya ikhtiar mengobati dengan cara herbal yang dilakukan oleh Pak Riyandi dan istri karena keterbatasan ekonomi.
"Saya pengen sekali periksa ke rumah sakit tapi apa daya saya gak punya kendaraan juga jadi mau kemana juga susah, penghasilan saya juga hanya Rp100.000 per hari dari hasil jualan batagor, kadang jualan sering gak habis karena sekolah juga kemarin kan pada online, pernah juga saya jualan cuma beberapa porsi aja yang terjual," cerita Pak Riyandi.
Pak Riyandi sendiri kondisinya kurang baik. Pendengarannya tak sebaik dulu. Telinga sebelah kanannya tidak bisa mendengar akibat kecelakaan yang lumayan parah, sehingga jika sedang mengobrol, harus sedikit agak keras karena hanya mengandalkan telinga sebelah kiri saja.
Setiasih saat ini berusia 6 tahun dan seharusnya menikmati masa kecilnya dengan bermain dan belajar bersama teman-temanny. Namun apa daya, penyakit misterius yang belum diketahui itu harus menghapus masa kecilnya yang ceria. Sekolah pun sudah tidak bisa hadir di kelas, namun alhamdulillah gurunya yang sering datang ke kontrakan untuk memberikan pembelajaran.
Pak Riyandi dan istri berharap segera bisa membawa putrinya berobat ke rumah sakit agar bisa mengobati dan mengetahui penyebab sakitnya. Beliau sudah mencoba terapi herbal, namun belum ada perubahan, malah terlihat kaki putrinya semakin mengecil dan sudah tidak bisa duduk normal dan kini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Ia pun sering meringis kesakitan setiap malam dan juga mengeluh sakit kepala.
"Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat."
Insha Allah, Tim Aksi Cepat Tanggap Karawang akan berikhtiar memberikan bantuan modal untuk Pak Riyandi serta bantuan pengobatan untuk putri tercintanya.
Kawan, mari kita ringankan beban Pak Riyandi yang sedang kesusahan dan bantu biaya pengobatan sang putri tercintanya yang tiba-tiba lumpuh! Mari bersama sampaikan kepeduliaan terbaikmu!