Gizi di pelosok negeri masih sulit untuk terpenuhi. Seperti Suku Tau Taa Wana di Sulawesi Tengah yang terpaksa memakan umbi beracun. Mari bahagiakan mereka dengan hadirkan 1000 Ton Beras dengan sedekah terbaik untuk saudara di Pelosok Negeri.
Sahabat Dermawan, taukah kamu di negeri kita tercinta masih ada saudara kita yang jarang makan nasi?
Mungkin bagi kita mudah untuk makan nasi dan lauk setiap hari, tapi lain dengan saudara kita di pedalaman dan penjuru negeri. Contohnya seperti Suku Tau Taa Wana yang jarang menemukan beras.
Suku Tau Taa Wana terletak di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Di Dusun Lambentana misalnya, tanaman padi masih sangat jarang, hanya beberapa petak saja. Maka momen makan 'nasi' adalah spesial. Setiap hari mereka mengkonsumsi ubi-ubian, bahkan tak jarang jika krisis mereka mengolah ubi-ubian beracun untuk bahan makanan.
Suku Tau Taa Wanaa merupakan suku yang sebelumnya hidup nomaden (berpindah-pindah) di hutan-hutan. Kemiskinan dan keterbelakangan masih menyelimuti mereka meski sekarang sebagian dari mereka sudah ada yang mau hidup berkampung. Namun, suku ini masih berada di taraf ekonomi yang sangat rendah.
Kabar baiknya saat ini ada banyak masyarakat mualaf dari Suku Tau Taa Wanaa yang baru masuk Islam,alhamdulillah. Mereka tentu perlu dikuat hati dan keimanannya. Bila mereka tidak diperhatikan, maka mereka bisa kembali kepada kepercayaan yang lama. Seperti bila sakit mengobati dengan kepercayaan "magis" yang jelas menyekutukan Allah ta'ala.
Dari banyaknya kisah perjalanan da'i ke pelosok negeri, Dusun Lambentana memiliki cerita tersendiri. Sering kali ketika para da'i memasak dan makan, masyarakat mualaf sering berdatangan dan ikut makan bersama, sehingga perbekalan beras mereka cepat habis. Padahal akses untuk sampai ke pemukiman Suku Tau Taa Wanaa sangatlah sulit. Butuh melewati perjalanan terjal, masuk hutan, menyeberang sungai hingga pengunungan untuk sampai ke pemukiman tersebut.
Oleh karena itu, dengan berbagi bahan pangan berupa beras ini merupakan kesempatan yang baik mengatasi berbagai masalah tersebut. Sedekah beras sahabat bisa menjadi tanda cinta persaudaraan yang menguatkan mereka yang masih terbelakang.
"Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya, padahal ia mengetahuinya." (HR At-Thabrani).
Insya Allah, melalui program 1000 Ton Beras ke Penjuru Negeri tim LAZNAS Dewan Dakwah akan melakukan pendistribusian beras untuk masyarakat pedalaman yang kesulitan kebutuhan pokok layak dan untuk memenuhi gizi mereka.
Saatnya penuhi gizi masyarakat di penjuru negeri. Jadikan momentum penuh syukur dengan saling berbagi, saling memberi manfaat. Mari bersama LAZNAS Dewan Dakwah sukseskan program 1000 Ton Beras untuk Saudara kita di Penjuru Negeri.