Sucikan harta, muliakan pahlawan pendidikan. Yuk, segera tunaikan Zakat Mal untuk para guru honorer prasejahtera yang terdampak wabah.
Tak salah jika gelar pahlawan tanpa tanda jasa disematkan pada para guru honorer negeri ini. Setiap harinya, mereka berjuang menyalakan lentera ilmu bagi generasi penerus bangsa. Mereka menjadi penerang dalam kelamnya kehidupan, mengabaikan keterbatasan mereka sendiri. Namun, apresiasi yang mereka dapatkan sangat minim. Bahkan di masa pandemi ini, mereka seakan terabaikan.
Sama halnya seperti para pekerja harian sektor informal seperti pedagang kaki lima atau pekerja jasa angkutan umum, para pendidik tidak tetap ini kehilangan mata pencaharian karena adanya pembatasan sosial. Mereka dipaksa harus libur mengajar, tanpa adanya jaminan nafkah dari pihak sekolah. Lebih parahnya lagi, belum diketahui dengan pasti sampai kapan kondisi ini terjadi.
Menjalani bulan demi bulan tanpa pendapatan mungkin jadi hari-hari terberat bagi mereka. Segala pekerjaan halal mereka kerjakan demi tetap bertahan, mulai dari jadi kuli serabutan, hingga berjualan apa saja. Tapi tetap saja, wabah sungguh membuat ekonomi mereka terhimpit.
Saat ini jadi kesempatan bagi kita menyucikan harta sekaligus memuliakan mereka, para guru honorer prasejahtera yang berjuang dengan segala tantangan, tanpa penghargaan. Sahabat, ayo segera tunaikan zakat mal-mu untuk para guru honorer prasejahtera di berbagai penjuru Indonesia!