Hak-hak beragama dan berbudaya Muslim Uighur direnggut paksa dengan memasukan mereka ke dalam kamp re-edukasi dan mengawasi gerak-gerik mereka setiap hari. Sebagian dari mereka pun memilih mengungsi menyelamatkan aqidah dan harga diri. Ayo bantu!
Berbagai sumber menyebutkan bahwa sekitar satu juta Muslim Uighur ditahan dalam "Kamp Re-Edukasi" yang diduga merupakan penjara berkedok pelatihan. Disebutkan juga bahwa mereka ditahan tanpa persidangan dan tanpa kejelasan kapan akan dibebaskan dari tempat mengerikan itu. ㅤ ㅤ Di luar penjara, saksi-saksi hidup menyebutkan bahwa Muslim Uighur dipaksa meninggalkan agama dan ajaran-ajaran Islam. Mereka dilarang shalat, zakat dan puasa. Jilbab, peci dan atribut keagamaan lain pun dilarang. Bahkan beberapa kali, mereka dipaksa untuk memakan babi dan meminum alkohol yang jelas haram bagi umat Islam. ㅤ ㅤ Saksi-saksi itu juga berkisah bahawa ada ribuan pos polisi dan kamera CCTV dipasang di sudut-sudut jalan untuk mengawasi setiap langkah kehidupan Muslim Uighur. Bahkan penjahat kemanusiaan itu juga mengirim tim khusus untuk mengawasi setiap kegiatan Muslim Uighur di rumah-rumah mereka sendiri. ㅤ Akibat beragam masalah, banyak dari Muslim Uighur yang memilih untuk mengungsi ke berbagai negara dan hidup dalam kebingungan akan masa depan mereka. Mereka merasa perlu untuk lari, biarlah hidup di negeri orang dengan berbagai kesusahan daripada harus menderita di negeri sendiri. ㅤ ㅤ Melihat kepedihan yang dialami saudara kita, Aksi Cepat Tanggap menginisiasi beragam program bantuan untuk saudara-saudara kita yang teraniaya. Mulai dari paket pangan, tunjangan pendidikan, biaya hidup anak yatim, biaya untuk guru dan beragam bantuan lain yang insyaa Allah membuat kehidupan mereka di pengungsian akan lebih baik. ㅤ ㅤ Namun, kami tidak dapat bergerak sendiri! Selain memohon restu dari Allah, kami butuh bantuanmu untuk berikhtiar, sahabat! Ayo bantu mereka!